Dilanting ini kapal terbakar itu lakukan bongkar muat |
Dua orang itu diketahui bernama Zainal (nakoda) dan Ariansyah (awak bagian mesin). Sebelum kapal mampu dihanyutkan, Zainal masih tampak membantu evakuasi agar kapal tak mengenai lanting milik warga. Sedangkan Ariansyah, sejak api besar mulai membumbung tinggi diburitan kapal, sudah menghilang.
Masih belum diketahui, nasib Ariasnyah apakah memang sengaja lari untuk menghindari pemeriksaan polisi atau memang tenggelam saat kejadian. Karena api disulutkan oleh nyala korek api yang dihidupkan Ariansyah, untuk mencari sesuatu diburitan kapal, persisinya dekat mesin.
"Kita masih mencari pihak terkait untuk dilakukan pemerikasan. Mereka kita ketahui kabur setelah kejadian," kata Kapolres Barut AKBP Drs Yanfrits Kaywai, dikonfirmasi melalui Kasat Reskrim Polres Barut AKP Pratomo Widodo SIK, via ponsel, Sabtu (29/1/2011) sore.
Sementara itu, salah satu saksi mata menyebutkan, kapal taksi tersebut dari Kecamatan Muara Laung Kabupaten Murung Raya ke Muara Teweh untuk mengambil sembilan (9) Drum BBM jenis premium dan dua (2) dus Oli.
Sebenarnya mereka sudah hendak berangkat sore hari Jumat itu, tapi karena harus menunggu titipan pengiriman perangkat Sound System milik sebuah mesjid di Muara Langung, keberangkatan dimundurkan usai Magrib.
Menjelang malam, salah satu awak kapal bernama Ariansyah bermaksud menyalakan lampu neon yang penerangnya menggunakan sebuah accu besar. Waktu memasang lampu itu kemudian neon ditangannya terjatuh. Ariansyah mencoba meraba dengan tangannya, tapi karena memang hari sudah malah upaya itu tak berhasil.
Tanpa sadar dia kemudian mengambil korek api jenis mancis dari dalam sakunya untuk penerang dia mencari bolam lampu yang terjatuh persisi didepan mesin kapal. Disinilah awal petaka itu, belum sempat mengarahkan nyala api ke benda yang dituju, langsung disambar salah satu drum berisi premium (besin) yang sudah disusun rapi dalam kapal.
Api langsung membumbung tinggi, diduga besin dalam drum ada yang bocor ke dalam dak kapal. Untungnya tali kapal langsung di lepas oleh nakoda. Itupun sebelum dibantu sebuah kapal besi yang menggiring melalui bagian depan yang belum terbakar, kapal terbakar itu sempat memutar-mutar di laut lanting.
Kapal itu sebelumnya melakukan bongkar muat di sebuah lanting warga dibawah Langgar Nurul Iman. Kapal dihanyutkan hingga ke daerah wayang disebelah perkampungan RBK (Lanjas). Kuat dugaan sebab nakoda dan awak kapal menghindar dari pemeriksaan kepolisian Barut karena BBM yang mereka bawa terindikasi ilegal.
Karena petugas sempat memperoleh nomor ponsel nakoda Zainal. Namun ketika coba dihubungi oleh pihak polisi tak diangkat. Saat coba di kirim pesan SMS, terlihat saja tanda masuk.
Tidak ada komentar: