upperads

Slider

Gambar tema oleh kelvinjay. Diberdayakan oleh Blogger.

POLITIKAL NEWS

Business

Technology

KRIMINALITAS

ANTI KORUPTOR

Sports

POROS KALTENG

» » » » » Khairunissa, Seorang Remaja Patut Ditiru dan Digugu

Wajahnya cukup cantik. Kulitnya juga cukup mulus. Tapi dibeberapa bagian yang tak bisa ditutupi kain atau lengan banjunya tampak bintik-bintik merah dan kehitam-hitaman. Dialah Khairunissa (18), salah satu pelajar murid kelas I SMU Negeri-2 Muara Teweh, yang ikut penggalangan dana untuk saudara yang menjadi korban letusan Gunung Merapi di Yogyakarta.

Kondisi kulitnya yang cukup mempengaruhi penampilannya itu dia dapatkan setelah dirinya bersama puluhan teman remaja lelakinya selama tiga hari berturut-turut turun kejalan menggalang dana dalam misi sosial Kwarcab Pramuka Barut.

"Ah kulit ini sekarang menjadi tak terlalu penting bila kondisi saudara kita di pulau Jawa sana banyak yang menderita dalam sebuah musibah," celutuknya, menjawab SUARAPUBLIC yang memang menanyakan perubahan pada beberapa tempat kulit wajah dan tangannya.

Rasa solidaritas tinggi terhadap penderitaan sesama yang dipunyai Khairunissa, memang patut ditiru dan digugu remaja lainnya di Muara Teweh, khususnya remaja murid sekolah di Kalimantan Tengah (Kalteng).

Tanpa mengharapkan imbalan sedikitpun dari kerja kerasnya ikut menggalang dana pagi sore, belia berjilbab itu rela teriknya matahari sore seakan hendak membakar seluruh kulit tubuh dan wajahnya.

"Ini hanya demi rasa saling sependeritaan dan sepenanggungan. Rasa persaudaraan dan rasa persatuan selalu ditamkan pembina kami di Pramuka. Makanya, begitu mendapat ajakan pembina ikut menggalang dana, saya tak pikir panjang langsung mengiyakan. Hanya satu dalam hati saya, tekad ingin bisa membantu saudara kita yang terkena musibah," katanya lirih, disela penggalangan dana di Depan Kantor Dinkes Barut, Jalan Yetro Sinseng, Senin (1/11/2010) sore.

Mengamati fakta dilapangan, ucapan Khairunissa ini bukalah perkataan asal bicara seperti remaja kebanyakan yang pada sore hari justru memilik jalan-jalan sore beramai-ramai bersama temannya.

Setidaknya, dalam kelompok tim penggalang dana, cuma dirinya yang tercatata sebagai remaja putri. Ini cocok sekali dengan cita-citanya, bila dewasa kelak ingin menjadi pemimpin aksi misi amal dan sosial.

"Saya memang terbiasa dengan hidup seperti ini. Saya senang bila diajak oleh teman-teman atau pembina atau para guru untuk mengerjakan sesuatu yang ada manfaatnya bagi orang lain, siapa saja itu. Tapi pas lagi tak ada kegiatan semacam ini, saya juga sering jalan-jalan rame-rame bersama teman," ceritanya, saat diminta tanggapannya soal pekerjaan sehari-harinya baik di Pramuka, disekolah maupun kala sedang istirahat di rumah.

Tapi dasar Khairunissa, ternyata dibalik keberaniannya dalam suatu misi kemanusiaan bersama rekan lelakinya, punya rasa malu bila wajahnya jadi konsumsi banyak orang (berpoto). Beberapa kali dibujur, hingga dibantu koordinator penggalanan dana Ashari, barulah dia mau diambil gambarnya, namun catatan harus berpose yang belakangnya ada baground gambar.

Nissa....Nissa, dasar nggak punya bakat jadi artis? Mudah-mudahan bila dewasa kelak, cita-cita mu ingin menjadi pemimpin lembaga amal dan sosial tercapai ya!!!

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Leave a Reply