Cegah Bentrokan Lanjutan, Perbatasan Tarakan Dijaga Aparat

Jakarta - Bentrok masa melibatkan suku di Tarakan, Kalimantan Timur (Kaltim) sangat disayangkan terjadi. Guna mencegah kerusuhan lanjutan, Polisi setempat memperketat penjagaan wilayah perbatasan kedua kelompok yang bertikai.

Tarakan 1 May-21 June 1945

"Jalur darat maupun laut yang berbatasan dengan kota Tarakan, akan diperketat penjagaannya, demikian perbatasan perkampungan ke dua kelompok bertikai," kata Kabid Penum Polri Kombes Pol Marwoto Soeto di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (29/09).

Menurutnya, kelompok itu bisa masuk lewat jalur darat. Misalkan lewat Balikpapan, itu sudah harus dicegah. Kemudian kalau mungkin ada di Kalsel juga dibisa dijegat.

Paling diperketat lagi penjagaannya, perbatasan antara Balikpapan dan Kalimantan Selatan. Jalur itu harus ditutup, seperti jalur-jalur dipelabuhan ada Polair, di Kaltim, Kalsel.

"Jalur itu yang harus diperketat lagi, minimal dia melaporkan kalau ada pergerakan masyarakat dari sana," timpalnya.

Disinggung dengan jalur hutan, Kabid Penum mengatakan hal itu tidak mungkin dilakukan, karena masuknya kelompok warga hanya bisa melalui jalur laut dan perbatasan jalur darat.

"Tidak bisa. Itu sulit sekali. Ya itu harus dijaga daerah perbatasan dan laut-laut itu," imbuh Kabid Penum Polri.

Diketahui, di Tarakan, Kalimantan Timur bentrokan terjadi antara kelompok masyarakat Tidung dan Bugis menyebabkan lima (5) korban tewas atar kedua kubu.