upperads

Slider

Gambar tema oleh kelvinjay. Diberdayakan oleh Blogger.

POLITIKAL NEWS

Business

Technology

KRIMINALITAS

ANTI KORUPTOR

Sports

POROS KALTENG

» » » » Kerjakan Proyek Asal-Asalan, Warga Gandring Lapor Kadis

ilustrasi (web)
Suarapublic.CO.CC, MUARATEWEH - Tak selamanya proyek perbaikan jalan di desa dan kecamatan diterima masyarakat. Penolakan baru-baru ini dilakukan masyarkat Desa Gandring, Kecamatan Teweh Timur, Kabupaten Barito Utara, Kalteng. Pemicunya, rekanan bekerja asal-asalan, sehingga jalan bukannya membaik malah sulit dilintasi karena tambah rusak.

Seorang warga Gandring, Subliansyah, mengatakan, alasan penolakan karena jalan yang sebelum dilakukan perbaikan cukup aman dilintasi, setelah dilakukan perbaikan oleh alat berat rekanan pelaksana proyek malah sulit dilewati. Penyebabnya, beberapa titik rusak yang diperbaiki (sapu) menggunakan Greder menjadi bergelombang.

"Sepertinya operator kurang berpengalaman. Kami sempat menayakan kepada rekanan pelaksana proyek. Kami terkejut jawabannya malah mengatakan yang begitulah kondisinya. Kalau seperti itu hasilnya, percuma diperbaiki, membuang uang negara, sebab kondisinya lebih parah dari sebelum diperbaiki, rusaknya," ucap Subliansyah, ketika berada di Muara Teweh, Kamis (15,07,2010) siang.

Rekanan pelaksana proyek yang disebut inisial ATN, belum berhasil dimintai keterangan seputas protes warga tersebut. Sedangkan pihak dinas terkait, belum berhasil di konfirmasi lantaran Kadis selalu tak berada di tempat. "Kepalanya paling sebentar di sini, berangkat lagi entah kemana," ucap seorang rekanan, yang tampak kecewa lantaran proyek yang dikerjakannya agak molor karena beberapa persyaratan administrasi tak bisa diselesaikan, karena belum dibubuhi tandatangan pimpinan pejabat teknis.

Sumber di Dinas PU Barut menyebutkan, permasalahan proyek perbaikan jalan menuju Desa Gandring sudah disampaikan warga kepada kepala Dinas PU Barut. Warga, setelah menyampaikan aspirasinya langsung balik lagi ke desa. Sehingga tak diketuhui lanjutan permasalahannya, termasuk tindakan dinas teknis terhadap realisasi pelaksanaan proyek yang dianggap warga dikerjakan asal-asalan.

"Rekanan sudah dipanggil, tapi proses selanjutnya entahlah. Apakah ada tindakan dari pejabat dinas teknis, semacam teguran atau sanksi bila diperlukan. Yang pasti sampai sekarang jalan di desa kami masih rusak karena lanjutan perbaikan belum dilaksanakan," ucap Subliansyah, menyudahi wawancaranya.

--------------------------------------------------------------------------------------











--------------------------------------------------------------------------------------

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Leave a Reply