web |
Sebagaimana sering dikemukakan berbagai kalangan di Kalteng sebelumnya, molornya pengesahaan RTRWP Kalteng sangat berdampak sekali pada kemajuan perekonomian masyarakat setempat. Ini karena, kemajuan usaha masyarakat masih amat sangat tergantung pada tingginya investasi para investor. Sedangkan kini, tepatnya sejak terjadi kontroversi soal RTRWP Kalteng yang berdampak pada molornya pengesahaan, kalangan investor banyak yang menangguhkan kegiatan.
"Kami disini, barometer peningkatan perekonomian dilihat dari banyaknya pakaian dan celana laku setiap harinya. Jujur, sejak terjadi kontroversi soal RTRWP, hingga moloronya beberapa kali pembahasan di kalangan legislatif, terjadi penurunan terus menerus daya beli masyarakat terhadap kebutuhan pakain," kata Norani, salah seorang pedagang Pasar Barito Permai, Muara Teweh, Kamis (18/11/2010).
Sementara itu, Bupati Kabupaten Kuala Kapuas, HM Mawardi, mengakui dampak belum diterbitkannya RTRWP Kalteng berpengaruh terhadap pengembangan program pembangunan dan pertumbuhan ekonomi diwilayahnya. Itu karena, perkembangan program pembangunan dan ekonomi setempat masih tergantung dari maju mundurnya investasi masuk daerah setempat.
"Belum adanya RTRWP ini menjadi kendala dalam pemberian izin kawasan bagi investor. Kini investor pun ragu berinvestasi karena tidak adanya kepastian hukum terkait status kawasan didaerah ini," kata HM Mawardi kepada wartawan, kemaren.
Karenanya, kader PDIP Kalteng itu berharap RTRWP Kalteng segera rampung agar pergerakan perekonomian dan pembangunan kembali bergerak cepat. "Masyarakat sangat berharap hal ini," imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, sejak sebulan terakhir dokumen RTRWP Kalteng baru pada tahap pembahasan oleh Komisi IV DPR RI. Namun apakah sudah rampung atau sebaliknya, masih belum diketahui perisis. Pengesahaan RTRWP Kalteng ini termasuk pemecah rekor terlama, padahal yang namanya tim DPR RI sudah sering kali turun ke daerah yang katanya untuk melihat secara langsung fakta dilapangan.
Tidak ada komentar: