Tarian Lawung Ageng, di Depan Gedung Agung Yogya. |
Berdasarkan catatan, sudah dua kali ini SBY melayani segala urusan kepresidenan atau berkantor di Yogyakarta. Sebelumnya, SBY terpaksa pindah kantor ke kota pendidikan itu karena bencana Gempa 26 Mei 2006 silam di Yogyakarta. SBY saat itu turun langsung memantau proses penanganan pengungsi, sehingga harus menetap dan berkantor di Yogyakarta.
Sama seperti yang dia lakukan sekarang, waktu mengomandoi penanganan bencana gempa, SBY juga menginap dan berkantor di Istana Kepresidenan Yogyakarta atau biasa dikenal dengan sebutan Gedung Agung. Gedung itu letaknya persis di depan Benteng Vredeburg, atau tak begitu jauh dari kraton Yogyakarta.
"Saya harapkan semua korodinasi berjalan lancar. Malam ini saya mulai berkantor di Gedung Agung Yogyakarta,” kata SBY di hadapan sejumlah menteri dan pejabat terkait, sebelum bertolak ke Yogyakarta, waktu itu.
Sebelum berangkat ke Yogyakarta, kemaren, SBY sempat memimpin langsung rapat koordinasi tanggap darurat di Pendopo Kabupaten Bantul. Kalau untuk menangani secara langsung tanggap darurat bencana letusan Gunung Merapi, sebelum ke Yogyakarta, SBY melakukan rapat koordinasi di Magelang.
"Letusan sudah pada fase parah. Korban jiwa berjatuahn dan ribuan pengungsi sangat butuh penanganan cepat dan instensif. Dalam kondisi kritis seperti ini tidak bisa keputusan dilakukan lamban, saya harus komando langsung tanggap darurat ini supaya keputusan bisa diambil cepat," kata SBY, sebelum berangkat ke Yogyakarta dari Magelang.
Menurut sumber, keputusan SBY memantau secara langsung penanganan bencana Merapi setelah dirinya mendapatkan laporan dari Kepala Pusat Vulkonologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Surono tentang kondisi Merapi saat ini. SBY juga banyak dapat masukan dari pihak lain, soal penanganan bencana Merapai.
Tidak ada komentar: