upperads

Slider

Gambar tema oleh kelvinjay. Diberdayakan oleh Blogger.

POLITIKAL NEWS

Business

Technology

KRIMINALITAS

ANTI KORUPTOR

Sports

POROS KALTENG

» » » » » Para Tengkulak Masih Permainkan Harga Karet

Poto : panduankaret.blogspot.com
MUARATEWEH - Usaha karet di kawasan DAS Barito kembali bergairah. Harga karet jenis slab di Kabupaten Barito Utara, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) dalam sepekan terakhir ini terus mengalami kenaikan menjadi Rp 12.200-Rp 12.500 per kilogram dari sebelumnya Rp 12.000 per kg.

Tercatat dalam bulan ini sudah dua kali harga karet naik. Sebelumnya harga anjlok sehingga, baik pengumpul maupun pekerja menjadi lesu dan tak bergairah bekerja. Kabar kenaikan itu tentunya disambut baik pihak yang berusaha dibidang itu, karena beberapa bulan lalu harga turun drastis.

"Kenaikan kembali harga karet ini membuat para petani dan pedagang pengumpul seperti kami ini kembali bergairah. Sebab ketika harga anjlok kami tidak melakukan pembelian karet warga," kata sejumlah petani di Desa Kandui Kecamatan Gunung Timang, kemaren.

Menurut Sapta, fluktuasi harga karet di kabupaten pedalaman Sungai Barito itu diduga akibat permainan para tengkulak yang menguasai penjualan karet di daerah setempat dengan menyesuaikan harga pasar di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

"Kendalanya para petani setempat masih tergantung pada para tengkulak karena di daerah ini tidak ada pabrik karet padahal hasil panen karet cukup banyak," timpalnya.

Terus membaiknya harga karet ini sangat menguntungkan warga karena hasil produksi mulai normal kembali, meski mulai masuk musim hujan yang akan berpengaruh terhadap produksi karet rakyat.

Pada saat musim hujan para petani banyak yang mengalami kendala untuk menyadap di antaranya warga yang berada di kawasan hutan dan pinggir Sungai Barito sehingga pasokan terbatas.

Naiknya harga karet ini biasanya terjadi hingga akhir tahun, karena biasanya saat musim hujan produksi karet menurun sehingga pihak pabrik menaikkan harga karet guna memenuhi pasokan dari petani.

Naiknya harga karet ini juga disambut baik petani lain, karena saat harga anjlok beberapa pekan lalu mereka tetap menjual dengan harga sangat rendah.

"Saya bersyukur harga karet naik, sehingga penghasilan keluarga juga membaik, khususnya menambah penghasilan menjelang lebaran haji nanti," kata petani karet di Dusun Malawaken Kecamatan Teweh Tengah.

Karet merupakan salah satu komoditas unggulan kabupaten di pedalaman Kalteng ini karena sebagian besar masyarakatnya mengusahakan perkebunan karet baik bibit lokal maupun unggul.

Perkebunan karet rakyat terdapat di enam kecamatan yang luasnya mencapai 52.970 hektare dengan produksi 47.107 ton jenis slab per tahun. "Tahun ini sudah kita siapkan 150 juta bibit karet untuk bantuan kepada petani," kata Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Barut, Iwan Fikri, belum lama ini.

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Leave a Reply